Selasa, 21 Juni 2011

Doa untuk Ruyati oleh Dian Aprilia, Mahasiswa Sastra Inggris Unair.

Ya Tuhan,
Kami Berkumpul di sini berdoa kepadamu untuk saudara-saudara kami yang telah berjasa bagi negeri kami, Indonesia.
Banyak saudara-saudara kami yang memutuskan bekerja di negeri orang demi sekedar mencukupi kebutuhan keluarga di desa, demi melunasi hutang-hutang keluarga, dan demi keinginan kelak keluarga mereka dapat hidup sejahtera meskipun nyawa menjadi taruhan.

Tuhanku,
Masih teringat di benak kami, nasib saudara-saudara kami yang di siksa,  bahkan hingga meninggal di negeri orang, tempat mereka bekerja.
Baru kemarin, dan untuk kesekian kali saudara kami telah terenggut nyawanya. Kawan ruyati, saudara kami, telah terenggut nyawanya secara tidak wajar, ia di pancung. Haruskah dia mati seperti itu ? Dia hanya menginginkan haknya untuk keluarga yang ada di desa.

Ya tuhan,
Sejahat itukah, kami menangis meratapi situasi saat ini. Yang membuat kami terpukul, membuat kami kecewa atas apa yang di lakukan oleh pemerintah saat ini, hanya membungkam.

Tuhan,
Pemerintah kami hanya terbuai dengan kerjasama-kerjasama internasional dan proyek-proyek pembangunan dari Bank Dunia. Dengan suatu pencitraan begitu hebat dan sarat akan kepalsuan. Mereka suka dan nyaman tanpa mau melihat nasib rakyat mereka sendiri.

Tuhan,
Kawan ruyati adalah secuil kisah tentang nasib saudara kami yang terlantar, terhina, dan terbunuh di negeri orang. Belum hilang dari ingatan kami, kisah penganiayaan Sumiati, kisah ketidakadilan kawan Darsem, dan saudara-saudara kami lainnya.

Tuhan.. Dengarkanlah,
Merekalah pahlawan Indonesia ! Bukan para jajaran pejabat negara yang korup, bukan para manusia yang bisu nan tuli. Walaupun mereka telah terlupakan oleh Pemerintah, tapi rakyat Indonesia mengakui pengorbanan para pahlawan itu.

Tuhan,
Tempat terindah dari-Mu untuk para pahlawan kami yang telah gugur, Amien..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar