Surabaya, MataramNews.com – Aksi Simbolik FAM Unair, pada Rabu (7/62011), Menolak dan meminta pembatalan kenaikan biaya pendidikan di Universitas Airlangga (Unair). Berikut siaran pers FAM Unair kepada MataramNews, Rabu (8/6/2011). Dalam aksinya yang diikuti 30 orang, menggelar aksi simbolik yang diwujudkan dalam bentuk pembakaran menyan oleh salah satu FAM Unair yang berperan sebagai dukun, kemudian di iringi tarian kecak oleh massa aksi.
“Simbolisasi setan ini sendiri dalam tiga wujud, Tuyul, Pocong dan leak, yang mensimbolkan pejabat yang korupsi, para pemodal dan lembaga keuangan Internasional (Bank Dunia, IMF dan ADB), yang berperan besar merekomendasikan liberalisasi dunia pendidikan Indonesia. Akibat liberalisasi pendidikan ini adalah terjadinya kenaikan biaya pendidikan di berbagai PTN di Indonesia, salah satunya Universitas airlangga,” jelasnya.
Dijelaskannya juga, pada Selasa (7/6/2011) kemarin, FAM UNAIR mengadakan dialog dengan pihak Birokrasi Unair,untuk membahas kejelasan transparansi anggaran Unair dan kebenaran dari defisit anggaran yang dialami oleh Unair. Dalam hal ini, pengungkapan apakah Unair mengalami defisit keuangan merupakan satu hal yang penting untuk di lakukan, karena persoalan itulah yang selama ini dijadikan alasan pihak Birokrasi Unair sehingga menaikan biaya pendidikan.
Dimana diketahui bersama akan terjadi kenaikan biaya pendidikan mahasiswa baru 2011 Unair, yang mana mahasiswa jalur mandiri naik hingga 30% hingga 50%, sedangkan untuk jalur SNMPTN yang pada tahun sebelumnya tidak ditarik biaya SP3, tapi pada tahun 2011 ini akan di tarik biaya SP3 yang nominalnya 2,5 jutahingga 15 juta.
Namun sayangnya, dalam pertemuan tersebut Pejabat Struktural Unair yang hanya di wakili oleh Sekretaris Rektor, Hadi Subhan, ternyata masih tetap saja bungkam dengan tidak mau membuka secara detail bagaimana kondisi keuangan terkait pendapatan dan pengeluaran Unair selama ini.
Dalam Forum itu,Sekretaris Rektor menjelaskan bahwa kebutuhan anggaran dari Unair sebenarnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, namun yang membedakan adalah pendapatan yang ditarik dari mahasiswa baru akan semakin lebih besar.
Bahwa Kenaikan biaya itu disebabkan adanya PP 66 tahun 2010 yang mengatur kuota penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN sebesar 60% dan 40% untuk PMDK, sehingga Birokrasi Unair mengurangi jatah penerimaan mahasiswa baru dari jalur mandiri yang sebelumnya kuotanya lebih besar dari mahasiswa SNMPTN dan menjadi sumber terbesar pendapatan Unair.
Bahwa kenaikan itu juga di picu dengan adanya inflasi harga barang-barang, sehingga membuat pengeluaran kampus semakin besar. Untuk sekedar di ketahui saja, selain dari uang mahasiswa, sumber keuangan Unair selama ini adalah dari pemerintah, kerjasama dengan beberapa perusahaan dan juga dari usaha (PT Dharma Putra Airlangga).
Di tambahkannya bahwa dalam waktu dekat ini Birokrasi Unair akan mengundang FAM Unair untuk memberikan transparansi anggaran dan menjelaskan keseluruhan isi dari keuangan Unair itu.Namun sayangnya, dari pengalaman beberapa kasus yang terjadi dan pernah kami advokasi langsung mulai dari kasus DO mahasiswa dan penarikan IKOMA, bagi kami apa yang dikatakan Bapak Hadi Subhan itu hanya sekedar salah satu trik yang dilakukan oleh birokrasi Unair untuk mengulur waktu saja.
Apalagi bilamana kita semua merekam berbagai janji manis yang Birokrasi Unair ucapkan selama ini, kebanyakan hanya selalu berakhir dengan ketidakpastian dan seringkali pihak Birokrasi Unair mengingkarinya sendiri.
Dan itupun sebenarnya mengingkari kewajiban dari sebuah Lembaga Publik itu sendiri, apalagi sebesar Unair ini, yang mana haruus membuka transparansi anggaranya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Maka itulah, dalam aksi simbolik menuntut pembatalan kenaikan biaya pendidikan di Unair, kami dari Forum Advokasi Mahasiswa Universitas Airlangga menyatakan sikap, 1. Menuntut Rektor Unair untuk segera membatalkan kebijakan kenaikan Biaya Pendidikan untuk Mahasiswa Baru 2011, karena kebijakan itu jelas hanya menyengsarakan Rakyat, 2. Menuntut Rektor Unair segera membuka Transparansi Keuangan Unair untuk membuktikan kebenaran dari klaim defisit keuangan yang sedang di alami Universitas Airlangga.3. Menyerukan kepada segenap dosen, pekerja dan mahasiswa Unair untuk bergerak membatalkan kenaikan biaya kuliah itu dan mengembalikan Unair menjadi kampus rakyat lagidan 4. Hancurkan Neoliberalisme (Penjajahan Gaya Baru) dalam Dunia Pendidikan karena terbukti hanya memicu kenaikan biaya pendidikan di kampus yang telah di privatisasi.Demikian pernyatan sikap yang dikeluarkan oleh FAM Unair.
(Siaran Pers FAM Unair: Dani Samuel, Ketut Sandy Swastika)
sumber berita oleh http://mataramnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar