Rabu, 8 Juni 2011 | 21:28 WIB
Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan
Oleh : Ulfa Ilyas
Puluhan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali menggelar aksi massa menentang kenaikan biaya pendidikan di kampusnya. Aksi ini diorganisir oleh Forum Aksi Mahasiswa Universitas Airlangga (FAM-Unair).Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan
Oleh : Ulfa Ilyas
Dalam aksi ini, aktivis FAM Unair memilih cara aksi yang unik, yaitu tarian kecak, yang diandaikan sebagai bentuk pengusiran setan yang sedang mengusai kebijakan rektorat di kampus Unair. Seorang mahasiswa membakar kemenyan, sedangkan puluhan mahasiswa lainnya mengiringi dengan tarian kecak.
Dalam aksi itu pula disimbolisasikan tiga jenis setan, yaitu pocong, tuyul, dan leak, yang dianggap mewakili tiga setan penghisap rakyat: birokrat korup, kapitalis, dan imperialis global (IMF, Bank Dunia, dan ADB). “Tiga setan inilah yang mendorong liberalisasi pendidikan di Indonesia,” teriak seorang orator.
Menurut Dani Samuel, salah seorang aktivis FAM Unair yang ditunjuk sebagai humas aksi, pihak FAM Unair sudah bertemu dengan pejabat Universitas untuk mempertanyakan transparansi anggaran dan soal defisit anggaran yang terjadi di kampus terbesar di Jawa Timur ini.
Akan tetapi, kata Dani Samuel, pihak rektorat Unair hanya diwakilkan kepada Hadi Subhan, sekretaris rektorat. “Itupun mereka masing bungkam dan tidak mau membuka secara detail tentang kondisi keuangan terkait pemasukan dan pengeluaran di kampus,” kata mahasiswa Ilmu Sejarah ini.
Menurut sekretaris rektor, kebutuhan anggaran Unair untuk tahun ini sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, tetapi untuk tahun ini pendapatan yang didapat dari mahasiswa baru akan semakin besar.
Untuk diketahui, sebagaimana diungkapkan oleh FAM Unair, selain dari uang yang dibayarkan oleh mahasiswa, sumber keuangan Unair selama ini adalah dari Pemerintah, kerjasama dengan beberapa perusahaan dan juga dari badan usaha (PT Dharma Putra Airlangga).
Dalam waktu dekat ini, FAM Unair berjanji akan memanggil perwakilan mahasiswa dan menjelaskan soal transparansi anggaran di situ.
Akan tetapi, dalam pernyataan sikapnya, FAM Unair tetap berdiri pada posisinya: pembatalan kebijakan menaikan biaya pendidikan untuk mahasiswa baru angkatan 2011 karena menyengsarakan rakyat.
FAM Unair juga menyerukan perlawanan yang lebih kuat terhadap praktek neoliberalisme di sektor pendidikan. sumber berita oleh http://berdikarionline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar