Senin, 06 Juni 2011

FAM Unair Soroti Pemerintah yang Tidak Menghargai Ideologi Pancasila



 
Aksi teatrikal ini digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (1/6/2011).

Surabaya - Hari kelahiran Pancasila diperingati dengan aksi unjuk rasa. 30 Mahasiswa dari Forum Advokasi Mahasiswa Universitas Airlangga (FAM UNAIR) menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan pemerintah mulai tidak menghargai dasar ideologi negara berupa Pancasila.

Aksi dimulai pukul 13.30 WIB. Pendemo melumuri badannya dengan cat hitam, dan menuliskan berbagai tuntutannya di punggung dan dada dengan cat berwarna putih.

Bahkan, mereka juga memakai topeng bergambar petinggi-petinggi negara, salah satunya topeng Aburizal 'Ical" Bakrie, yang mereka anggap bertanggung jawab atas luapan lumpur Lapindo.

Salah satu tulisan di punggung pendemo adalah "Pacar Bank Dunia". Massa juga membawa instalasi berupa rumah yang diberi tulisan "Istana Rakyat" yang kemudian dihancurkan sebagai simbol kebobrokan negara Indonesia.

Massa yang mengecat dirinya dengan cat hitam ini menyoroti isi dalam pancasila yang telah dikhianati oleh pemerintah Indonesia. Mereka juga menyuarakan lima butir pernyataan sikap, yaitu

"1. Pendidikan dan kesehatan gratis merupakan hak dasar setiap warga negara, 2. Hapus politik upah murah, kerja kontrak, dan outsourcing, 3. Stop privatisasi aset-aset negara, 4. Negara harus melindungi kebebasan berpendapat setiap warga negara, 5. Neoliberalisme adalah musuh bersama."

Dian Aprilia (21), Humas FAM Unair menyatakan bahwa saat ini pemerintah mulai tidak menghargai dasar ideologi negara berupa pancasila.

"Padahal kita semua tahu bahwa Pancasila merupakan dasar ideologi negara, tetapi kenapa pemerintah saat ini seakan tak perduli dan berjalan semaunya sendiri," ujar mahasiswa semester 4 di Fakultas Ilmu Budaya Unair Surabaya.

Ia mengambil contoh kekerasan di Indonesia yang mengatasnamakan agama yang mencederai sila pertama dalam pancasila. "Sudah jelas disebutkan pada sila pertama, tetapi masih saja oknum-oknum tersebut mengatasnamakan agama untuk menyakiti sesama warga Indonesia," ujar Dian.

Hanya beberapa anggota polisi yang berjaga di lokasi Aksi, karena pihak polisi menganggap aksi tersebut hanya digelar di atas jalur pedestrian. Arus lalu lintas juga terlihat lancar, hanya ada beberapa pengguna jalan yang tertarik untuk mengabadikan aksi tersebut lewat kamera handphone. sumber berita dari http://us.surabaya.detik.com/read/2011/06/01/153250/1651863/466/fam-unair-soroti-pemerintah-yang-tidak-menghargai-ideologi-pancasila
(fat/fat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar